Rahmat Bagja selaku ketua Bawaslu berharap seluruh lapisan masyarakat akan menjaga kerukunan selama pelaksanaan pemilu 2024 agar berlangsung damai. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak meremehkan kandidat lain, baik sebelum maupun sesudah pemilu. Imbauan ini bertujuan untuk menjaga integritas dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu serta memastikan proses demokrasi yang berkualitas.
“Kita harus berbagi tanggung jawab, siapapun yang akan bertarung, tolong jaga perdamaian. Boleh mengkritik, tapi tidak boleh menjelek-jelekkan. Tidak apa-apa berdebat, tanpa harus saling menjatuhkan. Ungkap Bagja saat menjadi narasumber Senandung Pemilu Damai yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI di Jakarta, Selasa (18/7/2023).
“Siapa pun yang akan mengambil alih sebagai pemimpin di masa depan adalah putra atau putri terbaik negara yang siap mengutamakan kepentingan negara atau daerahnya. Oleh sebab itu kita tidak boleh saling menyerang,” sambungnya.
Selain itu, Bagja menyampaikan meski sosialisasi di antara peserta pemilu kini sudah diperbolehkan, namun ada beberapa larangan, terutama tidak ada ajakan. Hal ini bertujuan agar masyarakat umum menyadari bahwa saat ini sudah memasuki tahapan pemilu.
“Spanduk baliho dipersilakan. Namun dimasa kampanye tidak boleh mengajak. Dukunglah saya, pilihlah saya, hal seperti itu tidak diperbolehkan dan ada batasannya juga,” Tegasnya.
Pemilu 2024 diharapkan menjadi momen penting dalam memperkuat demokrasi dan menghasilkan pemimpin yang mewakili aspirasi dan kepentingan rakyat. Oleh karena itu, Bawaslu mengingatkan semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi etika berkompetisi dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan.
Baca Juga: KPU Ingatkan Proses Pemindahan Tempat Pemungutan Suara Harus Diurus Langsung